Pulau Karimun Jawa yang terletak di sebelah utara kota semarang ini memiliki kesan tersendiri buat saya. Eksotika yang penuh dengan perjuangan, mengapa demikian? karena untuk mencapai pulau ini, saya harus menempuh kurang lebih 20 jam perjalanan. ya!! 20 jam... :(setelah banyak searching di internet tentang bagaimana cara yang biasa digunakan untuk menuju karimun jawa, akhirnya pilihan saya jatuh kepada bis shantika klik disini yang saya naiki dari terminal rawamangun yang berangkat pkl 18.30. kenapa memilih bis? alasan yang pertama adalah, saya gak mau terlalu lama menunggu di pelabuhan untuk bisa naik kapal express kartini yang akan membawa saya ke pulau karimun jawa. kalau tidak ada halangan, jadwal kapal berangkat dari pelabuhan tanjung mas semarang adalah pkl 07.00. Untuk jadwal kapal menuju karimun jawa, klik disini.
Perjalanan dimulai dari terminal bis rawamangun, pulang kantor pkl 17.00 saya bergegas langsung menuju terminal dengan diantar OB kantor plus tukang ojek dadakan kalau saya butuh diantar kemana-mana hihihihi. Disana, sudah menunggu pasangan setia saya (halah). sampai diterminal, kami langsung menuju bis yang akan kami naiki. Puas dengan penampakan bisnya.
ketika naik ke atas bis lebih puas lagi karena kursinya bukan seperti bis malam lainnya, kursinya memiliki design seperti kursi pijat di mall yang nyaman untuk diduduki dengan waktu yang relatif lama, dan dilengkapi dengan satu buah selimut dan bantal untuk setiap kursinya. Karena kebetulan kursi kami bersampingan dengan toilet, agak risih juga pada awalnya (ketika booking tiket tanpa melihat penampakan asli dari bisnya) tapi setelah lihat kenyataanya, toiletnya berada di bawah (tidak sejajar dengan kursi penumpang) dan yang paling penting tidak bau pesing!! diatas toilet dimanfaatkan oleh penumpang untuk meletakkan barang-barang bawaannya.
Meskipun agak meleset dari jadwal, akhirnya bis kami berangkat meninggalkan terminal rawamangun. Ditengah perjalanan pada saat pemeriksaan tiket, saya sudah wanti-wanti oleh petugasnya untuk menurunkan kami di kawasan terdekat dari pelabuhan Tanjung mas, semarang dan di iyakan.. lega rasanya.
Sekitar pkl 10.00 pm, bis kami memasuki salah satu rumah makan di daerah indramayu untuk beristirahat dan menukarkan voucher makan malam kami (dengan menu ala kadarnya, jadi jangan berharap banyak yahh) kurang lebih 30 menit bis kembali berangkat meneruskan perjalanan.
Begitu memasuki kawasan semarang, saya sibuk tengok kanan kiri karena gak mau kelewatan dari tujuan pemberhentian saya yaitu pelabuhan Tanjung mas. Kebetulan salah satu penumpang bis yang duduknya di depan saya minta untuk diturunkan di pom bensin dekat pelabuhan, dan ketika bapak itu turun otomatis menyadarkan saya bahwa kami sudah dekat dong ya dengan pelabuhan.. Tapi kok ya petugasnya malah anteng-anteng aja gak berusaha untuk kasih tau kita biar siap-siap turun, mulailah perasaan gak enak dan panik! kenapa panik, karena bis sudah melewati terminal Turboyo, semarang dimana sebentar lagi akan meninggalkan kota semarang. wuaaaaa, mau dibawa ke jepara nih saya rasa.. akhirnya saya memutuskan untuk menghampiri supir dan petugas lainnya di kabin depan dan bertanya, apakah pelabuhan Tanjung masnya masih jauh?? dan dijawab santai aja doong "Tenang aja mba, nanti sampeyan turun aja di jepara.. kapal yang mau ke karimun itu dari jepara" Ggggrrhhhhh, seketika saya minta turun disitu juga!! bukan apa-apa, tiket kapal yang saya punya dari paket yang sudah saya beli itu adalah tiket kapal KM KARTINI yang berangkat dr semarang, bukan jepara. Dengan muka bete, sang supir memberhentikan bisnya dan jadilah kami terdampar di jalanan, mana masih subuh pula.. mau naik angkot apa juga gak ada ide :( dalam hal ini, sang pacar menenangkan.. "tenang, kapalnya kan berangkat masih jam 7 pagi.. ini masih jam setengah 4, keburulah... " ini bukan masalah keburu atau gak keburu, ini masalah kita mau praktis kok ya malah repot kudu naik angkot lagi ke pelabuhan. Setelah tanya sini, tanya sana bagaimana cara untuk menuju pelabuhan kami memutuskan untuk naik taksi. Kenapa taksi? karena satu-satunya angkutan yang bisa menjangkau pelabuhan ya hanya taksi ini (dari terminal Turnoyo, tidak ada angkutan satupun yang jalurnya melewati pelabuhan. jadi kalau bukan taksi, palingan bisa naik ojek). Dengan tarif ketok alias gak pake argo, kami sepakat untuk mengeluarkan uang sebesar Rp 50.000 untuk diantar sampai pelabuhan (Gak relaaaaa... hikkss) tapi apa daya, saya cuma pengen cepet-cepet bisa sampai pelabuhan dengan selamat.
Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang (Pkl 05.20)
Setibanya di pelabuhan, kami langsung minta diantar ke terminal penumpang oleh supir taksi. Begitu sampai di pintu terminal penumpang , agak khawatir juga karena saya tidak melihat satu kegiatan apapun. Jangankan orang berkumpul, pagar menuju loket tiketnya saja belum dibuka. Tapi positif thingking aja, mungkin masih terlalu pagi jadi belum dibuka. Sempat ketakutan juga karena dari info dari supir taksi, bahwa biasanya kapal yang membawa penumpang menuju karimun jawa itu hanya ada hari sabtu dan minggu pagi. sempet ketakutan lagi sih at the moment, apa iya saya di tipu oleh agen yang menyediakan jasa paket berlibur ke karimun jawa? Apa iya gak ada kapal peneybarangan yang berangkat hari itu? dengan agak galau, saya turun dari taksi dan memilih menunggu di ruang ATM bersama yang ada dekat terminal penumpang, lumayan bisa numpang ngadem sama ngecharge hp hihihihii.
karena sampai pukul 06.00 belum ada tanda apa-apa dari dibukanya loket penumpang, saya bertanya melalui sms ke Mba Jemima, orang yang mengatur perjalanan saya ke karimun. 10 menit, 15 menit sms saya belum juga di balas.. udah mulai pasrah kalopun saya tertipu :( Tapi gak lama kemudian, mba jemima membalas sms saya "Mba, kapalnya berangkat dari Gudang KPLP yang ada di daerah pelabuhan juga. bisa naik ojek kok, palingan bayar 10-15 rb" Hadeuuhhh mbaa, kenapa baru ngomong sekarang sihh.. kenapa gak dari kemaren pas ngasih litenary nyaahh...!! celingukan nyari ojek gak ada, nanya satpam ternyata tempat yang dimaksud lumayan jaooohh, dan akhirnya mereka menawarkan untuk mengantar dengan tarif serelanya.. huuufttt, kaann keluar uang lagiii hiksss! lebih mau nangis lagi begitu liat di dompet gak punya receh untuk bayar mereka... cuma ada 50ribuan.
Begitu sampai, saya langsung bilang "Bapak punya kembalian 20rb??", udah bisa ditebak doong jawabannya.... "wuah, nda punya mbaa.. ya sudah gpp mba seiklasnya aja lumayan buat beli sarapan..." yaaah, baiklaahh mau gimana lagiii :(
Begitu sampai, saya langsung mencari Ibu Eka.. beliau adalah pic yang Mba Jemima bilang. karena beliau belum datang, kami menunggu bersama dengan crew kapal kartini sambil sarapan nasi gudeg dan segelas teh manis hangat, Puji Tuhan kenyang hanya dengan 20rb untuk makan berdua :)
Pkl 08.15 kapal mulai berangkat, dan senaaang rasanya karena penumpang selain crew kapal hanya saya berdua. cihuuyyyy! perjalanan menuju Karimun ditempuh dalam waktu 2-3 jam dr semarang. Kapal akan berhenti dahulu di pelabuhan Kartini Jepara untuk mengangkut penumpang., dan berangkat lagi menuju karimun. KM Kartini melaju dengan kecepatan yang lumayan kencang, ombak dan cuaca pagi itu sangat bersahabat. Perjalanan menuju jepara kali ini kami gunakan untuk tidur, karena perjalanan masih sangat panjang dan agenda acara setibanya di karimun sudah menanti.
Pelabuhan Kartini, Jepara (Pkl 10.00)
Terbangun dari tidur, saya lihat jendela nampak banyak kapal nelayan yang sedang mencari ikan. Ada pula beberapa orang tengah asyik memancing. Dan dari kejauhan nampak sebuah patung kura-kura besar.. sepertinya kami sudah hampir sampai di pelabuhan Kartini, Jepara. Begitu kapal bersandar, kami memutuskan untuk turun sebentar dari kapal dan pergi menemui Mba Jemima yang ternyata memang membuka booth paket wisata di pelabuhan ini. Setelah ngobrol lumayan banyak, saya pamit dan segera naik kapal kembali. Kapal mulai penuh dengan penumpang yang naik dari Jepara, ada wisatawan lokal maupun turis asing dan penduduk setempat yang memang selalu menggunakan kapal ini sebagau satu-satunya transportasi penghubung antara jepara dan pulau karimun.
Karimun Jawa Here we come (Pkl 12.15)
Ombak menuju karimun jawa kali ini sedikit membuat mual :( tapi setelah melihat keluar jendela dan sudah sedikit lagi kami bersandar, mualnya mendadak hilang hehehee buka hp, harus menerima kenyataan kalau sinyal smartfren saya gak bisa sama sekali berfungsi (ternyata sinyal yang bisa digunakan dikarimun jawa hanya Simpati dan XL, Indosat masih bisa meskipun suka malu-malu juga alias kadang bagus, kadang enggak). Untung aja saya masih ada nomor Indosat yang saya gunakan untuk berkomunikasi dengan Mas Wahyu, tour guide saya selama di karimun nanti. Begitu kapal bersandar, telpon saya berbunyi dan itu dari mas Wahyu. Kami dijemput menggunakan mobil carry, berasa banget ekslusifnya karena saya cuma berdua hahahaha.
Sebelum check in tempat penginapan, kami di ajak untuk makan siang terlebih dahulu di sebuah warung makan dengan menu Ikan tentu saja.. lumayan enak, meskipun dengan pilihan lauk pauk yang tidak banyak. setelah kenyang, kami bergegas naik ke kapal kembali (tenang, yang ini hanya sebuah kapal bermesin kecil yang terbuat dari kayu yang biasa digunakan untuk perjalanan jarak dekat) karena kami memilih tempat penginapan yang bukan di daratan, alias ngapung dan diatas laut.. supaya bisa sampai disana kami harus menyebrangi pulau karimun yang ditenpuh hanya dengan waktu 10 menit saja :)
Wisma Apung, Karimun Jawa
Semua rasa lelah terbayar langsung ketika saya tiba di penginapan, pemandangan yang saya dapat dari balkon teras kamar saya adalah hamparan laut biruu lengkap beserta biota lautnya yang masih ada. mulai dari ikan hias yang berseliweran kesana kemari, terumbu karang meskipun sudah mati tapi masih ada sisa-sisanya dan Bulu babi yang jumlahnya buanyaak sekalii. Kamar kami memiliki 2 balkon, depan dan belakang (diluar ekspetasi kalau kamarnya punya balkon belakang) wuah bonus banget kalo yang ini... ! dann mau tau bonusnya lagi?! Kamar mandi dalam yang terbuat dari kayu, memiliki jendela alias mempunya sekat antara atap dan dinding kamar mandi, jadi sambil mandi kita disuguhkan pemandangan laut dan langit yang cantikk (soo happy!!) tapi jangan terlalu senang dulu, karena bagian lainnya yang membuta kaget adalah limbah pembuangan dari kamar mandi ini sayangnya langsung mengalir ke bawah wisma ini alias langsung ke laut :( jadi itu salah satu penyebabnya kenapa kita tamu wisma apung tidak diperbolehkan untuk berenang disekitar wisma... (yaah, boleh aja sih buat yang mau... tapiiiii..... *fill in the blank). Tips saya sih, banyak-banyak cari tahu tempat penginapan yang akan kamu pilih ketika berlibur kesini ya, jangan sampai menyesal karena satu dan lain hal yang kita gak harapkan..
Oooh iya, di wisma apung ini juga terdapat sebuah kolam penangkaran hiu yang bisa di ajak foto alias kita para tamu diperbolehkan untuk berenang bersama si hiu dkk (selain hiu, di kolam itu juga terdapat ikan pari, bintang laut dan kura-kura). tentu saja semuanya jinak dan tidak membahayakan. Sebagai informasi, di pulau ini sebenarnya juga ada satu tempat yang memang khusus dipakai untuk penangkaran hiu, dan setiap pengunjung yang datang diharuskan membayar Rp 15.000/org jika ingin berenang atau hanya sekedar berfoto dengan hiu tersebut. Nah, untuk kita yang menginap di wisma apung jadi tidak perlu membayar di tempat penangkaran ini, karena di tempat kita menginap sudah disediakan yang gratiss :p
Spot Snorkling pertama, Pulau Gosong Cemara
Karena kami hanya mendaftarkan paket tour berdua saja, ketika pergi untuk explore pulau karimun kami di gabungkan dengan grup lain yang berasal dari agen lain. satu kapal di isi oleh kurang lebih 13 orang (3 orang crew kapal). Tempat pertama yang kami datangi adalah Pulau Gosong Cemara, perjalanan kurang lebih kami tempuh sekitar 30 menit. Meskipun cuacanya sedikit mendung, tapi tidak mengurangi niat kami untuk segera menceburkan diri ke dalam laut yang airnya nampang transparan sehingga ikan-ikan yang berenang dengan lincahnya bisa dengan mudah kami lihat dari atas kapal.
Begitu sampai di titik snorkling, kami bersiap-siap menggunakan peralatan untuk snorkling (dari segi kesehatan dan keamanan untuk sekedar jaga-jaga, jika kalian yang memang hobi snorkling ada baiknya menyiapkan alatnya sendiri dari rumah. Karena biasanya, alat yang disediakan bercampur dengan bekas orang lain.)
Terlihat dengan sangat jelas, ikan-ikan mulai mendatangi kapal kami (ikan yang jinak rasanya, karena mereka tidak kabur menghindari kami yang mulai liar menyelam kesana kemari). Uniknya, ikan-ikan ini seolah-olah sudah terbiasa dengan kedatangan orang-orang yang mengusik habitat mereka. Buat saya, ini adalah pengalaman pertama untuk berenang di laut bersama dengan ikan-ikan yang jumlahnya sangat banyak. Apalagi jika pada saat menyelam anda menyiapkan biskuit atau nasi, dijamin dalam hitungan detik ikan-ikan tersebut akan dengan mudah menghampiri anda. Setelah puas snorkling, kami diajak untuk berpindah tempat, kali ini kami akan dibawa ke tempat penangkaran hiu di pulau Menjangan besar.
Pulau Menjangan Besar, Tempat penangkaran Hiu
Setibanya disini, tidak ada pengunjung lain hanya kami saja (maklum, bulan november adalah musim hujan.. jadi tidak banyak pengunjung yang datang ke pulau ini). kami berkeliling dan melihat sekitar sebelum memutuskan untuk berenang bersama hiu-hiu itu. ukurannya lumayan besar, dan gerakan mereka lincah-lincah sekali, rada mikir juga untuk ikutan berenang bersama hiu-hiu tersebut. Setelah melihat anggota grup lain duluan masuk ke kolam-kolam hiu itu, barulah saya memiliki sedikit nyali untuk ikutan nyemplung. Susah sekali mendapatkan moment untuk bisa difoto bersama dengan hiu-hiu tersebut. saya harus berusaha mengejar mereka agar bisa dekat dengan mereka. tapi syukurlah akhirnya saya berhasil mendapatkan foto bersama hiu tersebut! fiuuhh....
Kunjungan ke penangkaran hiu adalah kunjungan terakhir di hari pertama kami, setelah puas bermain dengan hiu kami diantar ke tempat penginapan kami dan bersiap-siap untuk makan malam.
makan malam kami kali ini tidak di wisma tempat kami menginap, melainkan di alun-alun. Untuk mencapai alun-alun kami diantar oleh sebuah kapal standby milik wisma kami menginap. sampai di alun-alun, kami sudah ditunggu oleh mas wahyu, tour quide kami. dia mengantarkan kami ke sebuah gerobak yang menjajakan makan malam seperti seafood, nasi goreng, aneka minuman dan lainnya. Menu makan malam kami saat itu hanya sebuah ikan bakar dan sambal (kurang meriah untuk ukuran perut saya hahahaha). Tapi rasanya lumayan enak, sambalnya unik mungkin karena menggunakan kecap yang berbeda dengan yang biasa saya makan di jakarta.
selesai makan malam, kami sempat mengelilingi alun-alun, banyak yang menjajakan cendra mata khas karimun jawa disini mulai dari t-shirt bertuliskan karimun jawa, tas, sendal dan kerajinan kerang buatan penduduk setempat bahkan ikan asin. puas berkeliling, kami kembali ke penginapan untuk beristirahat.
No comments:
Post a Comment